Langsung ke konten utama

Validasi Data Penelitian : Pengertian, Manfaat dan Contoh

 

Validasi Data Penelitian : Pengertian, Manfaat dan Contoh

aat melakukan suatu penelitian, salah satu hal yang paling penting dilakukan adalah mengetahui validasi data penelitian. Validasi data ini berkaitan pada kebenaran penelitian.

Lantas apa itu validasi data penelitian dan apa pentingnya bagi penelitian? 

Pengertian Validasi Data Penelitian

Validasi data menjadi bagian penting dalam sejumlah jenis metode penelitian, baik bersifat kualitatif atau kuantitatif. Hal ini lantaran validasi berhubungan erat dengan penanganan teknik pengumpulan data saat kita berada di lapangan guna mengumpulkan informasi, menganalisis data, atau mempersiapkan diri untuk menyajikan data kita.

Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.

Dari definisi-definisi tersebut tersebut di atas membawa pengertian, bahwa:

Validasi adalah suatu tindakan pembuktian, artinya validasi merupakan suatu pekerjaan “dokumentasi”.
Tata cara atau metode pembuktian tersebut harus dengan “cara yang sesuai”, artinya proses pembuktian tersebut ada tata cara atau metodenya, sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam CPOB.
“Obyek” pembuktian adalah tiap-tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan mutu (ruang lingkup).
Sasaran/target dari pelaksanaan validasi ini adalah bahwa seluruh obyek pengujian tersebut akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus (konsisten).


Jenis-Jenis Validasi

Terdapat enam jenis dari validasi data penelitian, seperti yang dikutip dari laman Universitas Mercubuana Yogyakarta, diantaranya: 

1. Validasi Prediktif

Validitas Prediktif merupakan kesesuaian antara ramalan mengenai perilaku seseorang terhadap perilaku yang nyata. Diharapkan suatu tes mempunyai nilai prediktif yang tinggi maksudnya bahwa apa yang diprerkirakan oleh tes mengenai perilaku seseorang dapat terbukti dilakukan oleh orang tersebut.

2. Validasi Konstruk

Terdapat beberapa sifat yang tidak langsung terlihat perwujudannya dalam kelakuan manusia, misalnya seperti kepribadian seseorang. Kepribadian ini terdiri dari beberapa komponen dengan melalui tes kepribadian ini kita ingin mengetahui aspek manakah yang sebenarnya diukur.

3. Validasi Isi

Validitas Isi merupakan isi atau bahan yang diuji relevan dengan pengalaman, kemampuan dan pengetahuan atau latar belakang dari orang yang tes. Apabila kita uji bahan yang ada diluar yang dipelajari maka tes itu tidak memiliki validitas isi. Misalnya seperti menguji kemampuan mengenai bahasa Inggris, maka yang harus dites adalah vocabulary, reading, structure, grammar, writing, listening, bahkan perlu dilakukan tes pronouncation dan conversation


4. Validasi Eksternal

Pada saat penelitian sosial cukup banyak alat pengukur yang diciptakan oleh peneliti untuk mengukur gejala sosial, alat pengukur tersebut sudah memiliki validitas. Validitas eksternal merupakan jenis validitas yang dihasilkan melalui cara mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal yang berupa alat ukur yang valid.

Misalnya seperti ketika mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan antara angka kelahiran/ harapan hidup dengan angka kematian bayi, Namun jika ke2 angka tersebut berkorelasi secara signifikan maka ke 2 jenis pengukuran tersebut sudah memiliki validitas eksternal.

5. Validasi Budaya

Validitas budaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara suku bangsanya yang sangat bervariasi. Selain daripada itu penelitian dilakukan sekaligus di berbagai negara dengan alat ukur yang sama juga akan menghadapi masalah validitas budaya.  Alat pengukur yang valid ketika melakukan penelitian di suatu negara, tidak menentukan akan valid jika digunakan di negara-negara lain yang memiliki budaya yang jelas berbeda.

6. Validitasi Rupa

Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur dalam mengukur apa yang akan diukur, Tetapi hanya menunjukkan dari segi rupa suatu alat ukur tampaknya mengukur apa yang akan diukur. Validitas rupa ini sangat penting dalam segi pengukur dari kemampuan individu, Misalnya seperti dalam pengukuran kecerdasan, bakat atau kemampuan serta keterampilan. 

Metode Validasi Data

Dalam upaya untuk memverifikasi dan memvalidasi data penelitian sebelum dianalisis menjadi hasil.

Ada beberapa metode validasi yang dapat digunakan, khususnya guna memeriksa input data, antara lain:

1. Pemeriksaan format

Memeriksa apakah input data dalam format yang benar. Misalnya, nomor Asuransi Nasional dalam bentuk XX 99 99 99 XX di mana X adalah huruf apa saja dan 9 adalah nomor apa pun.

2. Pemeriksaan kehadiran

Pemeriksaan semacam ini memastikan bahwa bagian yang penting atau wajib tidak boleh dikosongkan: harus diisi. Jika seseorang mencoba mengosongkan bagian tersebut, maka pesan kesalahan akan ditampilkan, dan mereka tidak akan dapat untuk melanjutkan ke langkah berikutnya, mereka juga tidak dapat menyimpan data lain yang telah mereka masukkan.

3. Pemeriksaan tipe

Cara untuk mengkonfirmasi bahwa tipe data yang benar dimasukkan. Misalnya, dalam formulir aplikasi usia dapat berkisar dari 0 hingga 100. Tipe data angka akan menjadi pilihan yang tepat untuk data ini. Dengan mendefinisikan tipe data sebagai angka, hanya angka yang diizinkan di lapangan (Misalnya dalam hal ini adalah 18, 20, 25) dan itu akan mencegah orang memasukkan data verbal, seperti ‘delapan belas’.

4. Periksa Digit

Ini digunakan untuk mengetahui apakah serangkaian angka telah dimasukkan dengan benar. Ada banyak cara untuk menghasilkan angka cek. Misalnya, sistem penomoran ISBN-10 untuk buku menggunakan divisi ‘Modulo-11’, di mana ia mengeluarkan sisa dari divisi tersebut sebagai hasil dari operasi.

5. Pemeriksaan Panjang

Ini digunakan untuk memastikan bahwa jumlah karakter yang benar dimasukkan ke dalam bidang. Ini mengkonfirmasi bahwa string karakter yang dimasukkan tidak terlalu pendek atau terlalu panjang. Misalnya, pertimbangkan kata sandi yang panjangnya 8 karakter. Pemeriksaan panjang akan memastikan bahwa 8 karakter dimasukkan ke dalam bidang.

6. Pencarian (Lookup)

Ini membantu mengurangi kesalahan dalam bidang dengan daftar nilai yang terbatas. Sebagai contoh, fakta bahwa hanya ada 12 bulan dalam satu tahun yang memastikan bahwa daftar nilai yang mungkin terbatas.

Manfaat Validasi Data

Keuntungan yang menjadi manfaat dalam validasi data penelitian. Antara lain;

  • Entri data-data penelitian lebih cepat karena biasanya validasi data ini berhubungan erat dengan sampel yang diberikan pada responden yang menjadi objek dalam penelitian.
  • Peningkatan akurasi karena mengurangi risiko kesalahan atau kekeliruan dari eror dalam data penelitian.
  • Memberikan kemudahan penggunaan yang lebih besar karena membatasi pilihan untuk dipilih dengan hanya menampilkan pilihan-pilihan penting atas data penelitian yang mampu dihadirkan.

Contoh Uji Validasi Data Penelitian

Misalnya saja, untuk hal ini adalah melakukan penelitian tugas akhir berupa skripsi atau thesis.  Dengan Topik Penelitian “Perkembangan dan Pemanfaatan Dana Desa di Kampung Indonesia dengan Studi Kasus Kampung Sukamaju”. Maka, untuk  pengujian atas validitas data dalam jenis penelitian studi kasus ini bisa di tuliskan sebagai berikut;

Untuk menguji keabsahan data terkait pemanfaatan Dana Desa di Kampung Sukamaju yang telah terkumpul maka peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dengan langkah yang dipergunakan adalah mengecek, membandingkan informasi yang diperoleh, serta melakukan analysis melalui sumber yang berbeda.

Pengecekan derajat kepercayaan penemuan akan pemanfaatan Dana Desa di Kampung Sukamaju menemukan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu mayoritas di pergunakan untuk membangun infrastruktur berupa Jalan Desa.

Pengecekan derajat kepercayaan atas responden dan beberapa sumber data dengan metode yang sama dilakukan validtas dengan mewawancarai kembali Kepala Kampung setelah penelitian selesai dilakukan.

Langkah penyusunan validitas data diperlukan dalam penelitian dengan maksud sebagai pembuktian dan penguatan, bahwa serangkaian data yang diperoleh peneliti sesuai dengan yang terjadi dilapangan.

Kesimpulan Validasi Data Penelitian

Penjelasan mengenai Validasi data diatas menunjukkan betapa pentingnya untuk dilaksanakan, agar suatu penelitian mencapai hasil yang memuaskan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILSAFAT MANAJEMEN

FILSAFAT MANAJEMEN Pengertian Filsafat Manajemen Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai pokok untuk memberi petunjuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen sangat berguna karena dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bantuan dan pengikut.

SOAL DAN JAWABAN LATIHAN SOAL PERTEMUAN 12

bapak/Ibu berikut jawaban latihan soal pertemuan ke-12. Mohon dibaca dan dicermati  terimakasih. Latihan soal 1: PILIHAN GANDA Yang tidak merupakan pertimbangan langsung bila mempertimbangkan keputusan untuk terjun ke dunia internasional adalah... a.     Permintaan internasional b.     Nilai tukar c.     Iklim bisnis luarnegeri d.     Kemudahan modifikasi produk e.     Ketersediaan pengetahuan dan keahlian Silahkan saudara jawab disertai dengan alasanya! Jawab: (B) nilai tukar. Ketika memutuskan untuk “go internasional atau tidak, perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal.

Manajemen Waktu

Pengertian Manajemen Waktu  Manajemen waktu adalah perencanaan, proses atau tindakan yang telah ditentukan secara sadar untuk melakukan suatu kegiatan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan produktif. Manajemen Waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktivitas terhadap waktu. Berikut definisi dan pengertian manajemen waktu dari beberapa sumber buku: Menurut Atkinson (1994), manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Menurut Haynes (1994), manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dengan memanfaatkan analisis dan perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.  Menurut Forsyth (2009), manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya