Pengertian Budaya Organisasi
![]()  | 
| Ilustrasi Budaya Organisasi | 
Robbins (1996:289) mendefinisikan budaya organisasi dengan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dengan organisasi-organisasi lain.
Tika (2006:4-5) menjelaskan beberapa pengertian budaya organisasi, yaitu :
- Druicker dalam buku Robert, Organizational Behavior in Education. Budaya Organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti di atas.
 - Amnuai dalam tulisannya How to Build a Corporation Culture dalam majalah Asian Manajer (September 1989) mendefinisikan budaya organisasi sebagai seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal.
 
Unsur-unsur Pembentuk Budaya Organisasi
Deal & Kennedy (1982) membagi lima unsur pembentuk budaya yaitu :- Lingkungan Usaha.
 - Nilai-nilai.
 - Panutan/Pahlawan.
 - Ritual.
 - Jaringan Budaya.
 
Budaya Organisasi yang Kuat dan Lemah
Dalam bukunya, Tika (2006:108) menyebutkan pengertian budaya organisasi yang kuat oleh beberapa ahli sebagai berikut :- Robbin (1997). Budaya organisasi kuat adalah budaya dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi.
 - Rahman (1994) mengemukakan bahwa organisasi-organisasi yang mengembangkan budaya organisasi yang kuat dan positif apabila mereka menghadapi tantangan-tantangan atau ancaman-ancaman dari lingkungan eksternal.
 
Ciri-ciri Budaya Organisasi Kuat adalah sebagai berikut:
- Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi.
 - Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.
 - Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.
 - Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan.
 - Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual sederhana hingga yang mewah.
 - Memiliki jaringan kultural yang menampung cerita-cerita kehebatan para pahlawan.
 
- Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain.
 - Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi.
 - Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri.
 
Daftar Pustaka
- Stephen P Robbins, 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi danAplikasi. Alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.
 - Tika, Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan KinerjaPerusahaan. Bumi Aksara: Jakarta.
 

Komentar
Posting Komentar